9 Januari 2023 secara resmi dilaksanakan kelas industri animasi yang diisi oleh para siswa yang secara teknis dipilih untuk mengikuti program percepatan kompetensi. Siswa menjalani serangkaian asesmen yang dilaksanakan oleh unit Bimbingan Konseling (BK) yang di dampingi oleh pengajar produktif animasi. Tujuan dari dilaksanakannya asesmen dalam seleksi ini adalah agar siswa yang nantinya mengisi kelas industri animasi terdiri dari siswa yang tidak hanya memiliki potensi di bidang kreatif namun juga memiliki sikap dan tanggung jawab sesuai dengan karakteriktik pekerja profesional/industri.
Program kelas industri di motori dan dampingi oleh PT. Mocca Multi Talenta. Kegiatan pembelajaran menggunakan kurikulum industri dan di implementasikan secara langsung pada pembelajaran produktif dengan sistem blocking. Diharapkan pelaksanaan kelas industri nantinya dapat meningkatkan kompetensi siswa secara signifikan sehingga melahirkan lulusan siap kerja yang berpengalaman industri yang dibuktikan dengan skill passport industri.
Program kelas industri di gagas sebagai pilot project pada konsentrasi keahlian animasi untuk meningkatkan standar lulusan SMK khususnya pada konsentrasi keahlian animasi. Dimana diketahui bahwa siswa yang baru lulus dari sekolah kejuruan (fresh graduated) akan menempati level 2 dan 3 pada skema SKKNI (Skema Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang jika dikomparasi pada industri animasi akan setara asisten junior (level 2) dan junior artist (level 3). Hal ini dikarenakan siswa belum atau tidak memiliki pengalaman di industri sehingga jam terbangnya di anggap “nol jam”.
Melalui kelas industri animasi, ide tentang peningkatan kompetensi melalui optimalisasi kegiatan produktif setara jam industri memiliki peluang untuk di wujudkan. Penyetaraan tersebut dikemas dalam bentuk “Skill Passport Industri” dimana jika pembelajaran dengan metode industri dilaksanakan selama 1 tahun penuh maka akan setara dengan 2400 – 3000 jam industri.
Kegiatan kelas industri akan bersambung dengan pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri selama setahun. Prakerin atau PKL tersebut jika dikalkulasikan dengan kegiatan produktif di industri, maka siswa akan mengemas kembali 3000 – 3200 jam pengalaman industri. Dan akhir studi siswa kelas 12 akan diprogramkan pembelajaran dalam bentuk PjBl (Project Base Learning) yang tetap di dampingi oleh industri dan mengerjakan proyek-proyek rill. Pendampingan oleh industri ini membuka peluang siswa untuk kembali mengumpulkan “jam terbang” dalam bentuk praktik industri melalui proyek-proyek rill yang mereka kerjakan. berdasarkan kalkulasi, maka 2 bentuk PjBL akan memiliki nilai setara dengan 1800 -2200 jam industri.
Jika perencanaan “Skill Passport Industri” berjalan sebagaimana yang di harapkan, maka studi siswa pada konsentrasi keahlian animasi selama 3 tahun akan mengumpulkan (setara) 8200 jam praktik industri dari 10.000 jam yang dibutuhkan untuk menjadi profesional. Dengan demikian, lulusan Kompetensi animasi setidaknya akan berada di level 4 SKKNI.
Penyusun:
Tim Konli. Animasi 2023